Pendidikan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Petualangan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Penelitian

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Keluarga

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

13 Februari 2023

Kesempurnaan ide adalah musuh dari Inovasi

Hanya inovasi yang konsisten yang membuat perusahaan dapat tetap bertahan secara berkelanjutan.

Inovasi adalah gabungan dari penemuan sebuah "value/nilai" tambah dan komersialisasi penemuan "value/nilai" tambahan tersebut. Banyak yang beranggapan ketika menemukan sebuah hal baru, hal yang menarik, atau hal yang sama sekali belum ada, lantas menganggap hal tersebut adalah inovasi. Tetapi menurut saya, hal tersebut boleh jadi hanya sebatas "invention" atau penemuan, itupun jika penemuan tersebut memberikan nilai tambah dari status quo. 

Untuk mencapai level inovasi, nilai tersebut harus dapat dikomersialisasikan, atau memberikan benefits baik dalam bentuk manfaat sosial ataupun maanfaat secara bisnis dan material kepada inventor-nya. Sering kali ide hanya berhenti pada proses invention dan tidak berlanjut atau kesulitan pada tahap komersialisasi.

Salah satu faktor yang membuat sebuah penemuan "nilai/value" tambah tidak beralih dari tahap invention adalah rasa keingin sempurnaan. Ide produk atau service yang sempurna adalah sebuah mitos, karena manusia pada dasarnya makhluk yang akan terus mengalami perubahan, sehingga akan selalu ada perbaikan yang dibutuhkan agar ide tersebut dapat beradaptasi dengan perubahan yang dialami oleh target penggunanya. 

Keinginsempurnaan dalam memberikan nilai tambah adalah hal yang bagus, tetapi jika tidak disikapi dan ditempatkan dengan tepat maka, produk/atau nilai tambah yang ingin diberikan tidak akan pernah sampai/dirasakan disaat yang tepat oleh target pengguna, tidak akan ada feedback nyata dari pengguna apakah benar produk itu mereka butuhkan, dan apakah target konsumen mau meluangkan dan mengorbankan waktu atau materi untuk produk/nilai tambah tersebut. oleh karena itu, untuk berinovasi, perlu gabungan antara proses penemuan dan komersialisasi:

fokus pada masalah, identifikasi nilai tambah, pilih nilai tambah yang terbaik dari yang ada, refleksikan, perbaiki dan diseminasikan secepatnya nilai tambah yang terpilih dalam bentuk tes/komunikasi-awal, dapatkan feedback secepatnya dari target konsumen. lakukan proses refleksi terhadap feedback, dan iterasikan jika dibutuhkan perbaikan yang bersifat kritikal terhadap nilai tambah yang ingin ditawarkan.

Salam,

I. Nurhas


Tidak ada komentar:

Posting Komentar