Bismillahirrahmanirrahim..
Lebih
kurang sebulan terakhir ini, sejak ibunda pergi, tanpa disadari diri ini jadi lebih
banyak complain atas kehilangan terhadap apa-apa yang „terasa“ dimiliki.
Sampai lupa bersyukur sebegitu banyaknya
rejeki yang telah Allah beri. Rasanya semua mimpi-mimpi yang sudah diraih tidak
ada artinya lagi. Penyesalan yang tiada henti terhadap apa-apa yang belum sempat
aku lakukan sebelum kedua orangtua pergi.
Bertanya-tanya
kepada Allah kenapa mengambil kedua orang yang sangatku sayangi secepat ini,
bukankah ku sudah memohon-mohon disetiap sujudku selama ini, agar diberikan
kesempatan mewujudkan mimpi-mimpi untuk ibunda suatu hari nanti?
Alhamdulillah,
semakin hari lebih bisa memahami. Bahwa apa-apa yang ada didunia ini tidak
sepenuhnya ku miliki. Tidak hanya tentang materi tetapi termasuk juga orang
tua, anak, maupun suami. Pada akhirnya semua akan kembali ke pemilik yang sesungguhnya,
sang ilahi. Jadi kenapa harus merasa kehilangan, jika memang tidak ada satupun
didunia ini yang sepenuhnya kita miliki? Pada akhirnya hanya amalan yang dibawa mati. Adakah
jaminan berapa lama waktu yang kita punya bersama orang-orang kita sayangi?
Biasanya tiap awal tahun, diri ini sudah menggebu-gebu untuk siap menghadapi resolusi-resolusi baru. Tapi kok rasanya tahun ini, semuanya seperti abu-abu? Tapi, sekarang perlahan menyadari bahwa yang paling berharga itu adalah waktu. Bagaimana caranya bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada sebaik-baiknya, hingga tidak ada lagi waktu untuk menghitung hal-hal yang tidak kita punya. Semoga Allah selalu membimbing dan memberkahi disetiap usaha untuk memanfaatkan waktu agar tidak sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar