Pendidikan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Petualangan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Penelitian

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Keluarga

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

02 Februari 2023

Kehilangan seorang ibu



Bismillahirrahmanirrahim..

Lebih kurang sebulan terakhir ini, sejak ibunda pergi, tanpa disadari diri ini jadi lebih banyak complain atas kehilangan terhadap apa-apa yang „terasa“ dimiliki.  Sampai lupa bersyukur sebegitu banyaknya rejeki yang telah Allah beri. Rasanya semua mimpi-mimpi yang sudah diraih tidak ada artinya lagi. Penyesalan yang tiada henti terhadap apa-apa yang belum sempat aku lakukan sebelum kedua orangtua pergi.  

Bertanya-tanya kepada Allah kenapa mengambil kedua orang yang sangatku sayangi secepat ini, bukankah ku sudah memohon-mohon disetiap sujudku selama ini, agar diberikan kesempatan mewujudkan mimpi-mimpi untuk ibunda suatu hari nanti?

Alhamdulillah, semakin hari lebih bisa memahami. Bahwa apa-apa yang ada didunia ini tidak sepenuhnya ku miliki. Tidak hanya tentang materi tetapi termasuk juga orang tua, anak, maupun suami. Pada akhirnya semua akan kembali ke pemilik yang sesungguhnya, sang ilahi. Jadi kenapa harus merasa kehilangan, jika memang tidak ada satupun didunia ini yang sepenuhnya kita miliki?  Pada akhirnya hanya amalan yang dibawa mati. Adakah jaminan berapa lama waktu yang kita punya bersama orang-orang kita sayangi?

Biasanya tiap awal tahun, diri ini sudah menggebu-gebu untuk siap menghadapi resolusi-resolusi baru. Tapi kok rasanya tahun ini, semuanya seperti abu-abu? Tapi, sekarang perlahan menyadari bahwa yang paling berharga itu adalah waktu. Bagaimana caranya bisa memanfaatkan sisa waktu yang ada sebaik-baiknya, hingga tidak ada lagi waktu untuk menghitung hal-hal yang tidak kita punya. Semoga Allah selalu membimbing dan memberkahi disetiap usaha untuk memanfaatkan waktu agar tidak sia-sia.


Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada Fatimah (puterinya), “Apa yang menghalangimu untuk mendengar wasiatku atau yang kuingatkan padamu setiap pagi dan petang yaitu ucapkanlah:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan [artinya: Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya].” (HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah no. 46, An-Nasa’i dalam Al-Kubra 381: 570, Al-Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al-Hakim 1: 545. Sanad hadits ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 227).

Salam,
Hanny


Tidak ada komentar:

Posting Komentar