Pendidikan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Petualangan

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Penelitian

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

Keluarga

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

13 Februari 2023

Punya anak, terbebani atau termotivasi?




Bismillahirrahmanirrahim...

Proses belajar untuk ikhlas kali ini lebih cepat dari ekspektasi. Dulu saat ayahanda pergi,  awalnya hanya bisa menutup diri dan butuh waktu sekitar 2 tahun untuk benar-benar bisa bangkit lebih kuat lagi. Mencoba merenungi dan mempelajari apa ya yang berbeda kali ini.  Rasanya ada yang mendorong untuk tidak boleh berlama-lama dengan perasaan sedih ini. Ternyata kali ini ada peran suami dan terutama sang buah hati. Ada manusia kecil yang masih membutuhkan semangatku saat ini. 

Merasa takjub bagaimana kehadiran seorang anak bisa menjadi kekuatan tersendiri, ketika rasanya badan ini tidak sanggup lagi berdiri. Tanpa disadari, anak juga memberikan sumber energi untuk berusaha lebih keras lagi, walau kadang tantangan datang tak henti-henti dan rasa ingin menyerah sering terbesit dihati.

Bagi kebanyakan pasangan suami-istri, kehadiran sang buah hati menjadi salah satu momen yang sangat dinanti-nanti. Melihat anak tumbuh kembang dari bayi hingga bisa mandiri memberikan kebahagiaan tersendiri dan menjadi momen yang tidak dapat terganti. Biasanya, saat kita menjadi orangtua akan muncul motivasi untuk menjadi versi terbaik dari diri. Berusaha menjadi panutan yang terbaik bagi anak sebagai bekalnya nanti. 

Tapi, tidak jarang juga ada orangtua, terutama ibu dengan memiliki anak menjadi terbebani, bahkan depresi. Dapat dipahami bahwa mempunyai anak bukanlah proses singkat yang harus dilalui. Mulai dari hamil, melahirkan, hingga menyusui. Rasa lelah dan malam-malam kurang tidur yang tidak dapat dihitung dengan jari. Sebagai orangtua, tentunya akan ada rasa tanggungjawab untuk mendidik agar sang anak bermanfaat untuk masyarakat suatu hari nanti. Curhatan orangtua tentang beratnya memiliki anak sering digaungi, yang membuat keputusan untuk tidak memiliki anak atau yang dikenal dengan istilah childfree menjadi trend saat ini. Keputusan untuk tidak memiliki anak tentunya hak pribadi. Bagaimanapun, menjadi orangtua membutuhkan kemauan belajar tanpa henti. Ilmu dapat dicari, tapi kesempatan kadang tidak datang dua kali. Penting juga untuk dipahami bahwa pengasuhan anak merupakan tanggungjawab bersama antara suami dan istri. Oleh karena itu, penting untuk punya support system yang tidak hanya bisa mengomentari tapi siap sedia mengulurkan tangan,  mendampingi dan membersamai.

Keputusan untuk memiliki anak sebaiknya dengan penuh kesadaran dan kesiapan diri, agar anak tidak menjadi beban dikemudian hari. Penting untuk dibicarakan bersama berdua suami dan istri, alasan mengapa ingin memiliki buah hati. Seringkali orang berpikir ingin memiliki anak hanya karena ingin ada yang mengurus saat tua nanti. Tentu ini hanya akan berbuah kekecewaan jika kenyataannya sang anak sudah sibuk dengan hidup dan keluarganya sendiri. Saat lanjut usia, tidak jarang orangtua merasa sepi dan itu sangat manusiawi. Disisi lain tentunya kita akan senang kalau anak menjadi pribadi yang mandiri dan penuh semangat dengan mimpi. 

Belajar dari Jerman yang merupakan salah satu negara yang sedang menghadapi krisis populasi. Mereka semakin menyadari, pentingnya memikirkan keberlanjutan generasi untuk pergerakan ekonomi. Tapi, mereka juga memahami bahwa membesarkan anak tidak hanya membutuhkan cinta, perhatian, dan kepedulian, tetapi  waktu dan uang juga perlu diimbangi. Kedua sumber daya tersebut sering kali dalam keluarga tidak tersedia atau tidak tercukupi. Berbagai dukungan negara untuk keluarga di Jerman diberikan baik secara moril maupun materi. Tunjangan anak (Kindergeld), tunjangan orang tua (Elterngeld), waktu cuti orangtua (Elternzeit) baik untuk ibu dan ayah merupakan beberapa dukungan yang diberi. Dukungan atau tunjangan yang diberikan memungkinkan banyak ibu dan ayah untuk bekerja lebih sedikit atau tidak bekerja sama sekali untuk sementara waktu demi merawat sang buah hati. Dengan demikian, harapan dapat menggeser mindset dari Kinder sind teuer (anak biayanya mahal) menjadi Kinder sind ein großes Geschenk (anak adalah hadiah yang besar) yang perlu dirawat sepenuh hati.

Sebagai orangtua, keputusan untuk memiliki anak tidak hanya tentang menambah populasi, tetapi juga bertanggungjawab menyiapkan generasi yang kuat dan berkualitas tinggi, yang tidak hanya bisa mengkonsumsi tetapi juga mampu berinovasi.

Jadi, apakah dengan memiliki anak dapat menjadi motivasi atau malah terbebani? Jawabannya akan berbeda tergantung masing-masing kondisi dan bagaimana setiap individu menyikapi. 


Salam,

 @hannyjihanny

Rasulullah SAW bersabda,

Apabila seorang manusia meninggal, maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang salih.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar